Setelah mempersiapkan sekitar 6 bulan lamanya penghafalan juz amma serta materi bidang pengetahuan Sekolah Dasar (SD), akhirnya test masuk mendekatinya waktunya, yang akhirnya harapan saya agar bisa berpetualang di pulau JAWA kesampaiaan. ayah menemani saya mendaftar disana yang bergabung dengan teman - teman saya yang lain yg didampingi oleh orang tuanya masing - masing. dari kalimantan - selatan jika dihitung sich ada sekitar 27 calon santri yang akan mendaftar yang terdiri dari kab. banjar, kab. HSU, kab. HST dan Banjarmasin
Penjalanan kesana ternyata lumayan lama memamakan waktu sekitar 2 hari - 2 malam, maklum saat itu harga tiket pesawat masih 3 kali lipat dari harga kapal laut sehingga rombongan orang tua calon santri memutuskan untuk pergi kesana menggunakan transportasi kapal laut dari banjarmasin - semarang memakan waktu sekitar 24 - 30 jam dilanjutkan naik bus rombongan dimana perjalananan memakan waktu 13 - 15 jam dari semarang - indramayu.
Proses test tulis dan wawancarnya pun dilakukan, dimana untuk test tulis dilakukan serentak akan tetapi untuk wawancara dilakukan secara bergantian, maklum karna yang mendaftar pada waktu itu ada sekitar 1600 calon santri yang terdiri dari calon santri dari sabang - marauke dan ada 16 calon santri yang berasal dari malaysia. pada test wawancara calon santri ditest hafalan juz amma nya dengan cara pengetest membacakan ayat di juz amma secara acak kemudian calon santri melanjutkannya, untuk test ini saya alhamdulillah bisa melaluinya dengan mudah (tapi kalo sekarang kayaknya banyak yang lupa…. hehehehe ), satu hal yang masih diingat hingga saat ini ketika pewawancara mengajukan pertanyaan "jika udah besar cita - citanya mau jadi apa.. ? ", kayaknya hal ini sudah biasa ditanyakan ke anak - anak ketika masih kecil, cuman jawaban saya yang terlontar saat itu sich ingin jadi "guru" entah kenapa pas saat kecil saya melihat sosok guru pada saat itu orang sangat pandai,berwibawa dan bersahaja walaupun pada saat itu gajih guru masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan profesi yang lain..
pengumuman kelulusan yang dinanti pun tiba.. dimana akhirnya saya diterima menjadi santri disana angkatan ke - 2, dengan nomor induk santri 20001223, masuk kelas 1 CA 8 berkamar di 411 asrama Al-Musthofa, sebagai info
untuk kelas dikategorikan sebagai berikut :
1 CA 8 : - untuk angka "1" menunjukan tahun kelas yang dijalani santri
- untuk huruf "C" menunjukkan kualitas atau prestasi dari santri tersebut dimana :
# B : santri dengan nilai rata - rata 8,5 - 100
# C : santri dengan nilai rata - rata 7 - 8,5
# D : santri dengan nilai rata - rata 6 - 7
# E : santri dengan nilai rata - rata < 6
- untuk huruf "A" menunjukkan jenis kelas,kelas santri pria di idenfikasi huruf "A" dan perempuan huruf "B"
- angka "8" menunjukkan urutan kelas dari golongan C dimana makin kecil nilai angkanya maka rata2 nya makin besar, karna maksimal tiap kelas ada 40 orang
Gedung Pembelajaran Umar bin Khatab
untuk posisi kelas di gedung pembelajaran disisi utara ditempati kelas A "Pria" dan di sisi selatan ditempati kelas B "Perempuan", kelas bawah atau lantai 1 ditempati oleh kelas terbaik yaitu golongan B dan itu berlanjut terus ke hingga kelas golongan terakhir yaitu "E" berada di lantai atas, mungkin hal itu dilakukan untuk memotivasi santri untuk di kelas yang berada diatas untuk dapat belajar lebih rajin agar dapat berkelas di bawah… sehingga wajar saja pada saat itu ada istilah kelas kasta "atas" dan kasta "bawah". dimana pada saat itu saya mendiami gedung pembelajaran umar bin khatab
untuk setiap gedung pembelajaran diperuntukkan untuk 1500 - 1700 santri, terdiri dari 5 lantai dimana untuk tiap lantai ada berisi 14 kelas berukuran 12 x 10 meter yang menampung maksimal santri 36 santri, dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran modern dan perpustakaan kelas untuk memudahkan proses pembelajaran termaksud audio visual aids ,untuk lantai grouding tiap gedung pembelajaran ada perkhitmatan kesehatan atau bisa disebut puskesmas
untuk kamar :
411 : - angka "4" pertama menunjukkan lantai kamar yang didiami
- angka "11" kedua menunjukkan nomer kamar lantai tersebut
untuk pemberian kamar berdasarkan kepada tinggi badan, jadi semakin tinggi maka lantai yang didiami makin rendah
pada setiap asrama mempunyai 5 - 6 lantai, tiap lantai berisi 34 ruang kamar yang tiap kamar berukuran 72 meter persegi yang dihuni oleh 10 - 14 santri, adapun untuk fasilitas tiap kamar berupa :
- almari pakaian
- meja meeting
- tempat tidur beserta kasur
- kamar mandi dan 3 unit toilets
- perpustakaan kamar yang berisi buku wajib
- balkon untuk jemuran pakaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar