Home

Sabtu, 08 Februari 2014

Andy F. Noya – Host Kick Andy



Andy Flores Noya lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960, andy sebenarnya lulusan sekolah teknik. Begitu lulus SD sang timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini melanjutkan sekolah di sekolah teknik lalu ke STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta. Meski demikian, sejak kecil ia sangat jatuh cinta pada dunia tulis – menulis. Kemampuannya menggambar kartun dan karikatur semakin membuatnya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidupnya. Oleh sebab itu begitu lulus STM, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke IKIP Padang, andy memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang Institute Ilmu Sosial dan Politik Jakarta).

Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah di perguruan tinggi tersebut sebab kampus tidak menerima lulusan STM. Namun karena tekadnya menjadi wartawan sudah sedemikian membara, akhirnya Andy “Naik banding” dan menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik Ali Mochtar Hoeta Soehoet. Kepada sang rektor Andy Noya mengungkapkan suara hatinya. Akhirnya sang rektor menyerah dan memberikan kesempatan kepada Andy untuk ikut tes masuk, dengan catatan (syarat) dia harus meminta surat rekomendari dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Selain itu, apabila di kemudian hari nilai mata kuliah Andy jelek, dia harus keluar. Ternyata prestasi Andy bagus dan kuliahnya pun berlanjut.

Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesai hendak terbit (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha Tempo. Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy di ajak oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo. Andy tertarik lalu bergabung. Matra agaknya bukan pelabuhan terakhirnya. Pada 1992 datang tawaran dari Surya Paloh, pemilik surat kabar Prioritas yang waktu itu dibreidel, untuk bergabung dengan Koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah Andy kembali ke surat kabar.


Pada tahun 1999, RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan wartawan program berita Seputar Indonesia dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior Djafar Assegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memutuskan proses transisi ke RCTI.

Pada tahun 2000, Metro TV mendapat Izin Siaran. Surya paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin metro TV sebagai pimpinan redaksi. Tiga tahun kemudian (2003) Andy ditarik oleh Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua itu. Memasuki tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia, diminta merangkap pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco.



Di saat itulah andy kemudian mulai belajar jurnalistik televise secara menyeluruh. Ia pun dipercaya menjadi host salah satu acara yang judulnya diambil sendiri dari namanya, yaitu Kick Andy, sebuah acara talk show yang disiarkan oleh Metro TV dan tayang setiap Jum’at malam. Dalam perjalanan keriernya Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up kemudian First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994 s/d 1999)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar