Home

Senin, 20 Januari 2014

7 kebiasaan orang inovatif



pernahkah anda melihat orang – orang yang sangat inovatif dan merasa mereka adalah makhluk khusus yang diberkati dengan talenta ? pernahkan anda merasa bahwa anda tidak beruntung? Dulu saya merasa seperti ini. Saya telah belajar bahwa inovasi adalah lebih tentang psikologi daripada intelektualitas, dan tidak ada rahasia untuk menjadi inovatif. Sebenarnya, tidak ada hal seperti “menjadi lebih inovatif”, anda sebetulnya sudah menjadi makhluk yang inovatif.

Saya yakin kita semua dapat mengingat saat – saat ketika kita merasa terjebak mencoba untuk melakukan hal – hal yang inovatif. Apakah anda tahu bahwa batasan ini hanya pikiran anda di tempat kerja? Pikiran anda telah menciptakan segala macam asumsi, kendala dan hambatan yang membatasi diri. Saya telah menemukan bahwa kita dapat menghapus asumsi tersebut hanya dengan pada saat ini, mulai melakukan, dan berhenti berpikir.

Berikut adalah tujuh kebiasaan yang ditemukan pada orang – orang yang sangat inovatif dan kreatif yang dirangkum dari buku “The Myths of Innovation” karangan Scott Berkun.


1.kegigihan – Inovasi melibatkan lebih dari sekedar ide – ide besar. Kita membutuhkan keyakinan, kerja keras dan fokus yang tajam pada hasil akhir untuk tetap bertahan pada visi kita dalam menghadapi hambatan dan rintangan. Kita cenderung untuk melihat hasil akhir dari suatu ide yang inovatif, tapi apa yang kita tidak lihat adalah tindakan, kerja keras dan ketekunan yang ada dibalik layar untuk membuat visi tersebut menjadi kenyataan

“penemuan adalah 1 % inspirasi, 99 % keringat”. –Thomas A. Edison –


2. Hilangkan Kebiasaan Membatasi Diri – Di bawah sihir hambatan / rintangan, kita merasa terbatas dan terjebak. Kita perlu membebaskan diri dari pikiran – pikiran ini dengan menghilangkan asumsi dan pembatasan. Ini adalah apa yang kita maksud ketika kita mengatakan “berpikir di luar kotak”. Dorong diri kita untuk terbuka terhadap ide – ide baru dan solusi tanpa pengaturan keyakinan yang membatasi. Ingat, inovatif adalah lebih jauh tentang psikologi daripada intelektualitas.


3. Ambil Resiko, Buatlah Kesalahan – Saya percaya bahwa sebagian alasan mengapa kita membatasi diri adalah ketakutan kita untuk gagal. Berpikirlah selalu bahwa beberapa ide memang akan gagal untuk proses pembelajaran. Buatlah banyak prototypes, uji cobakan pada orang – orang, kumpulkan umpan baik, dan lakukan perubahan secara bertahap. Dibanding memperlakukan kesalahan sebagai kegagalan, anggaplah hal itu sebagai percobaan. “Percobaan adalah kegagalan yang memang diharapkan untuk secara sengaja mempelajari sesuatu.” – (Scott Berkun). Jangan menghukum diri sendiri untuk kegagalan, sebaliknya terimalah kegagalan, ambil pengetahuan yang baru didapat dan olahlah kembali untuk mencari solusi terbaik. Tetaplah berada di tujuan anda sampai menghasilkan hasil terbaik, namun tetap harus dipahami bahwa mungkin anda akan menabrak batu rintangan di sepanjang jalan.

“Saya belum gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak berfungsi.”, -Thomas A. Edison –


4. Melarikan diri – lingkungan kita sangat mempengaruhi apa yang kita rasakan. Semakin santai dan tenang kita secara internal, lebih mudah kita memasuki alam inovatif dalam pikiran kita. Inilah sebabnya mengapa ide – ide kadang – kadang datang kepada kita ketika berada di kamar mandi atau saat kita sendiri. Masing – masing dari kita memiliki pemicu yang berbeda untuk mengakses energy inovatif kita. Banyak pemikir besar pergi keluar berjalan – jalan untuk mencari solusi terhadap permasalahan mereka. Bereksperimenlah dan temukan apa yang bekerja baik untuk anda.


5. Menuliskan ide – ide –Banyak innovator dan orang – orang inovatif membuat jurnal untuk menuliskan ide – ide dan pikiran mereka. Beberapa menyimpan buku sketsa, buku memo, post-it notes, atau kertas kosong. Mereka semua memilki metode untuk menangkap pikiran mereka, untuk berpikir di atas kertas, mengatasi hambatan mereka dan memulai proses inovatif. Sebagai informasi, catatan Leonardo Da Vinci yang terkenal dibeli oleh Bill Gates seharga $30.8 Juta dolar.


6. Carilah Sebuah Pola & Buat Kombinasi – Ide berasal dari ide – ide lain sebelumnya. Tahukah anda bahwa Edison bukanlah orang pertama yang muncul dengan penemuan bola lampunya? Ia adalah orang pertama yang muncul dengan filament karbon yang bisa diterapkan di dalam bola kaca, yang membuat lampu lebih tahan lama. Bukalah diri anda selebar – lebarnya terhadap ide – ide baru, cari pola dan lihat bagaimana anda dapat menggabungkan ide – ide tersebut untuk memperbaiki solusi yang ada.


7. Keingintahuan – Banyak innovator hanya sekedar orang – orang yang penasaran ingin tahu, dan ingin memecahkan masalah. Berlatihlah melihat sesuatu dengan cara berbeda. Misalnya, saat melihat solusi untuk sebuah masalah, tanyakan pada diri sendiri, “Apa sajakah cara alternative untuk melakukan hal ini?”. Ajukan banyak pertanyaan dan tantang norma atau metode yang sudah ada saat ini.

Berikut adalah beberapa teknik yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan inovasi :

Buatlah Jurnal – Berlatih menulis setiap pikiran, ide dan inspirasi anda. Cobalah brainstorming dan berpikir di atas kertas.

Memecahkan Masalah yang Berlawanan – Idenya adalah untuk menciptakan dan bertukar pikiran dengan memecahkan masalah yang berlawanan dan bertukar pikiran dengan memecahkan masalah yang berlawanan dari yang sedang anda coba untuk pecahkan saat ini.

Contoh, jika anda mencoba untuk membuat “Desain laptop terbaik”, maka mulailah dengan ide – ide untuk membuat “Desain laptop terburuk”. Untuk setiap gagasan anda yang muncul, buat ide sebaliknya. Misalkan, jika “berat dan gemuk” adalah salah satu ide untuk “Desain laptop Terburuk”, kemudian baliklah menjadi “ringan dan ramping” yang dapat digunakan dalam “Desain laptop terbaik”.

Teknik ini bekerja dengan baik terutama saat melakukan brainstorming dalam kelompok. Namun mungkin bisa terdengar lucu ketika orang – orang mencoba menjawab. Humor akan membuat hambatan berkurang dan mendorong orang untuk mengatakan sesuatu dengan lantang. Orang  - orang akan merasa lebih nyaman dan terbuka.


Carilah sebuah lingkungan inovatif – cari lingkungan yang santai atau menginspirasi yang memicu kreativitas anda. Cobalah tempat – tempat yang berbeda sampai anda menemukan beberapa tempat dimana anda dapat mengeluarkan usaha terbaik anda. Mungkin ruang tamu rumah anda, taman atau cafe.


Lakukan sesuatu yang Menyenangkan – jika anda menemukan kebuntuan, ubah pikiran anda dengan melakukan seseuatu yang menyenangkan dan benar – benar berbeda. Kembali pada aktivitas ketika pikiran telah segar.


Bermitra – temukan kemitraan kreatif dengan orang lain. Ide – ide baru bisa muncul sebagai akibat dari dua kekuatan bersatu, yang mungkin tidak akan pernah terjadi jika dilakukan hanya oleh satu orang. Brainstorming-lah bersama – sama


Berkomitmen untuk Gagal – Komit pada diri anda untuk mengambil cukup resiki bahwa anda akan gagal selama beberapa waktu. Jika anda tidak gagal, kita tidak melakukan sesuatu yang cukup sulit atau inovatif.


Berbicaralah dengan Seseorang – Saya telah menemukan bahwa ketika saya mencoba untuk mengungkapkan masalah tertentu kepada seseorang, entah bagaimana saya secara tidak sengaja mengungkapkan juga solusinya. Ketika menjelaskan situasi saya, saya sebetulnya tidak mengharapkan mereka untuk memecahkan masalah saya, melainkan bertindak sebagai ‘papan pantul’ untuk ide - ide

Tidak ada komentar:

Posting Komentar