Home

Jumat, 17 Januari 2014

Tentang Cisco System



Cisco system adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1984 oleh dua orang eks-staf eks-staf Stanford University bernama Leonard Bosack  dan Sandy K. Kerner. Bisnis utama cisco meliputi berbagai perangkat internetworking, seperti router, bridge, hub dan switch.

Kisah tentang cisco system dimulai sekitar tahun 1980 hingga 1981, yaitu setelah Xerox PARC (Polo Alto Research Center) menghibahkan beberapa computer Alto dan Ethernet Card kepada Universitas Standford.

Menurut sumber tertentu (yang pernah penulis dapatkan). Komputer Alto merupakan cikal-bakal komputer grafis yang telah mengilhami Steve Jobs (pendiri Apple Computer) untuk Macintosh yang legendaris. Selain itu, teknologi Ethernet yang digunakan oleh Alto juga telah mengilhami beberapa staf Stanford untuk melakukan riset di bidang jaringan komputer. Sehingga komputer – komputer  yang ada di lingkungan Universitas Stanford dapat saling berkomunikasi melalui jaringan komputer.

Pada mulanya staf Stanford hanya melakukan riset dan bekerja untuk tujuan ilmiah dan pendidikan. Kemudian, dua orang staf bernama Leonard Bosack dan Sandy K. Lerner menginvestasikan dana pribadi untuk mengembangkan multiprotocol router yang “ditanamkan” dalam perangkat berbentuk “seperti komputer” yang di beri label Cisco


Ide memulai “blue box” yang dilengkapi kipas pendingin dan dapat bekerja dengan hanya menancapkan kabel ternyata merupakan ide yang cermerlang. Apalagi saat itu merupakan awal perkembangan Internet. Seperti gayung bersambut, perangkat router buatan cisco laris terjual. Cukup banyak perusahaan dan lembaga pendidikan yang menggunakan router  buatan cisco.

Namun dibalik kisah sukses tersebut ternyata terselip lembaran kelabu yang mewarnai sejarah Cisco System (saat memulai bisnis) merupakan hasil karya beberapa staf Stanford. Sebagaian staf Stanford yang mengembangkan multiprotocol router telah pindah ke cisco dan menyumbangkan hasil karyanya kepada perusahaan cisco.

Ketika staf Stanford yang lain mengetahuinya maka terjadilah “perang” antara Stanford dengan Cisco System. Hal ini hamper saja “mematikan” perusahaan Cisco akibat tuntutan pengacara Stanford atas kewajiban membayar royalty yang cukup besar. Di samping kewajiban lainnya dan hak bagi Stanford untuk tetap dapat menggunakan software  hasil pengembangan para staf Stanford telah menjadi karyawan Cisco.

Ini adalah sebuah kisah kelabu yang mungkin tidak akan diceritakan oleh pendiri – pendiri Cisco System yang saat ini telah  menjadi milyuner. Jika kita ingin meneliti sejarah kelahiran perusahaan IT kelas dunia, ternyata ada banyak perusahaan yang mengawali bisnisnya dengan cara seperti ini.

FYI (For Your Information)

Perusahaan Xerox telah memproduksi berbagai perangkat yang sangat bermanfaat. Seperti system operasi GUI (yang ditiru oleh Apple Computer dan Microsoft), Ethernet Card (yang dipasarkan oleh berbagai media vendor), printer Laser (lebih popular dengan merk HP), dan very-large-scale integration (VLSI) (kini banyak digunakan pada mikroprosessor Intel/AMD)

Xerox membiarkan begitu saja teknologi yang brilian tersebut ditiru dan dimiliki oleh vendor lain. Omset yang dihasilkan dari penjualan ide Xerox telah menembus angka 10 Trilyun dolar. Seandainya saja ada perusahaan tunggal yang memiliki seluruh aset Microsoft, Apple, Intel, HP, dan Cisco maka Xerox-lah yang paling pantas memilikinya




Berdasarkan informasi yang pernah penulis dapatkan, nama Cisco diusulkan oleh John Morgridge (salah seorang CEO Cisco). Suatu ketika john melewati jembatan Golden Gate di San Francisco kemudian diambil penggalan kata “Cisco”. Sedangkan logo perusahaan Cisco terinspirasi dari bentuk jembatan Golden Gate.



Sertifikasi Cisco

Cisco telah membuat program pendidikan atau disebut Cisco Networking Academy. Secara umum ada 3 level sertifikasi, yaitu Associate, Profesional, dan Expert. Masing – masing level dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian.

·      Associate
Misalkan CCNA (Cisco Certified Network/Design Associate), CCNA Concerntrations, CCDA (Cisco Certified Design Associate)

·      Professional
Misalkan CCNP (Cisco Certified Network Professional), CCDP (Cisco Certified Design Professional), CCSP (Cisco Certified Security Professional), CCVP (Cisco Certified Voice Professional).

·      Expert
Misalkan : CCIE (Cisco Certified Internetworking Expert)

Cisco masih menyediakan beberapa jenis sertifikasi lainnya. Walaupun sepintas lalu tampak mirip, tapi berbeda dari segi kebutuhan dan tujuan akhir yang hendak dicapai. Sebagai contoh, training CCNP lebih cocok untuk seorang Network Engineer yang akan bekerja di sebuah perusahaan kelas besar (enterprise).

Training CCIP (Cisco Certified Internetworking Professional) lebih sesuai untuk network engineer yang bekerja pada sebuah services provider yang menawarkan service kepada pelanggan. Sedangkan training CCDP lebih fokus pada desain network. Tentunya diperlukan pemahaman konfigurasi dan teknologi yang cukup mandalam agar seseorang dapat menghasilkan desain network yang baik.

Pada buku sebelumnya. Penulis sudah mengulas tentang CCNA. Bisa dibilang bahwa CCNA merupakan dasar bagi jenjang studi CCNP dan CCIE. Sehingga, jika kita ingin mendapatkan sertifikat CCNP maka kita harus sudah memperoleh sertifikat CCNA terlebih dulu. Barulah kita diizinkan untuk mengikuti test CCNP.

Secara umum, CCNP ditujukan untuk para professional yang sudah berpengalaman dengan jaringan komputer, sekurang-kurangnya 1 tahun. Sedangkan program studi CCNP yang masih berlaku hingga 31 juli 2010, terdiri atas 4 bagian, yaitu :

·      642-901 BSCI: Building Scalable Cisco Internetworks
atau boleh diganti dengan
642-902 ROUTE: Implementing Cisco IP Routing.
·      642-812 BCMSN: Building Cisco Multilayer Switched Networks
atau boleh diganti dengan
642-813 SWITCH: Implementing Cisco IP Switched Networks
·      642-825 ISCW: Implementing Secure Converged Wide Area Networks
·      642-825 ONT: Optimizing Converged Cisco Networks

untuk memperoleh sertifikat CCNP maka kita harus menguasai keempat materi tersebut dna lulus empat buah tes.

Saat ini, Cisco telah mengubah track training CCNP. Mulai 1 agustus 2010, ada 3 buah test CCNP yang harus ditempuh yaitu:

·      642-902 ROUTE : Implementing Cisco IP Routing
·      642-813 SWITCH : Implementing Cisco IP Switched Networks
·      642-832 TSHOOT : Troubleshooting and Maintaining Cisco IP Networks

secara umum track yang baru lebih singkat dibandingkan yang lama. Meskipun berbeda nama, namun esensinya masih tetap sama. Pembaca yang pernah tes BSCI dan BSCM akan menemukan banyak kemiripan saat mengikuti tes ROUTE dan SWITCH

FYI
Cisco telah mengembangkan program studi dengan menambah track entry (sebelum CCNA) dan Architect (setelah CCIE)

Sertifikat CCNP berlaku selama 3 tahun. Sebelum expire kita diwajibkan untuk mengikuti tes CCNP kembali. Infomasi tentang sertifikasi CCNP dapat dibaca di situs cisco



Pendukung

Saat ini masih belum terlalu banyak lembaga khusus di Indonesia yang sudah mengadopsi kurikulum cisco CCNP. Salah satu kendalanya adalah masalah persyaratan yang harus dipenuhi. Tidak semua orang dapat mengikuti kursus CCNP, hanya yang sudah pernah lulus CCNA saja yang dianggap “sah” untuk mengikuti kursus CCNP.

Berikut ini beberapa lembaga dinas atau lembaga pendidikan yang menyediakan training cisco CCNP.

·      Inixindo (http://www.inixindo.co.id)
·      Netcampus Training Center (http://netcampus.co.id)

Berdasarkan informasi terakhir yang penulis dapatkan saat sedang menyusun buku ini, kurikulum CCNP versi lama masih digunakan oleh lembaga training komputer di Indonesia. Barangkali setelah melewati bulan agustus 201o, proses migrasi kurikulum CCNP akan mulai dilakukan.

Pada dasarnya, siapa pun boleh belajar materi CCNP meskipun belum pernah mendapatkan sertifikat CCNa. Misalkan dengan belajar dari buku-buku, mengakses situs-situs Internet, bertanya kepada yang ahli, dan dari berbagai sumber lainnya.

Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik tentu saja ada beberapa sarana yang perlu kita sediakan. Sarana yang dimaksud tidak harus berharga mahal. Namun harus sesuai dengan kebutuhan. Sarana yang perlu disiapkan antara lain:

·      Buku-buku CCNA dan CCNP
·      Komputer untuk belajar routing,switching, dan trouble shooting.
·      Program simulator, seperti: Packet Tracer, Dynamips, Boson Netsim

Jika di rumah, di kantor, atau di kampus tersedia perangkat Cisco, seperti switch, Router, dan lainnya maka proses belajar akan semakin mengasyikkan. Namun, biasanya perangkat – perangkat yang ada di kampus atau di kantor tidak boleh “dioprek”. Sehingga kita tidak dapat berharap banyak untuk mencoba perangkat – perangkat tersebut selama belajar.

Sarana yang minim tidak harus membuat semangat belajar menjadi berkurang. Kita jangan berkecil hati akibat kekurangan sarana. Penulis adalah contoh nyata dari sekian banyak orang yang masih berusaha belajar tanpa kesempurnaan sarana.  Walaupun penulis tidak dapat dibandingkan dengan seorang network engineer  yang ‘berkelas’, tapi hal ini tidak menjadi penghalang untuk berbagi dengan pembaca sekalian







Tidak ada komentar:

Posting Komentar